Lampung – Ekosistem desa adalah suatu sistem kompleks yang terdiri dari interaksi antara komponen lingkungan alam dan sosial masyarakat desa. Ini mencakup berbagai aspek, termasuk lingkungan fisik (tanah, air, udara, tumbuhan, hewan), serta aspek sosial seperti kelembagaan desa, ekonomi, dan budaya.
Memahami ekosistem desa penting untuk membangun kesadaran dan partisipasi warga dalam pengelolaan lingkungan, konservasi alam, dan pembangunan desa yang berkelanjutan.
Sejumlah desa mulai menunjukkan geliat pembangunan yang terarah dan berkelanjutan. Kunci utamanya terletak pada penguatan ekosistem pembangunan desa yang melibatkan banyak unsur, mulai dari masyarakat hingga dukungan lintas sektor.
Yang kini tengah fokus membangun unit penggilingan padi (Rice Milling Unit) berbasis BUMDes. Program ini tidak hanya menyasar aspek ekonomi, tapi juga memberdayakan petani lokal secara langsung.
Ekosistem pembangunan desa mencakup partisipasi aktif masyarakat, kinerja pemerintah desa, peran lembaga desa, hingga kolaborasi dengan pihak eksternal seperti perguruan tinggi dan pelaku usaha. Semua bergerak dalam satu kerangka menuju desa mandiri.
Contoh salah satu bentuk nyata, pengembangan desa wisata dan pemanfaatan teknologi digital menjadi strategi utama. Desa-desa ini telah mulai mengadopsi sistem layanan digital berbasis website desa dan aplikasi informasi publik, bahwa konsep pembangunan desa tak lagi bisa dilakukan secara sektoral.
Harus membentuk ekosistem. Kalau hanya bangun infrastruktur tapi SDM dan kelembagaannya lemah, itu tidak akan bertahan lama.
Pemerintah mendukung penuh inisiatif desa-desa melalui program fasilitasi BUMDes, pelatihan aparat desa, hingga promosi potensi lokal melalui media digital.
Dengan pendekatan berbasis ekosistem ini, desa-desa diharapkan mampu berdiri di atas kaki sendiri, tidak bergantung pada dana pusat semata, dan menjadi lokomotif pertumbuhan dari akar rumput.






