LEBAK – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Lebak pada 13–14 September 2025.
Peringatan ini menyusul peningkatan curah hujan tinggi disertai angin kencang dan petir yang dapat memicu bencana seperti longsor dan banjir bandang.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II, Hartanto, menjelaskan bahwa kondisi atmosfer saat ini cukup labil dan mendukung terbentuknya cuaca ekstrem. Beberapa fenomena atmosfer yang berkontribusi terhadap kondisi ini antara lain:
– Fenomena Dipole Mode negatif yang meningkatkan suplai uap air dari Samudra Hindia dan berpotensi terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
– Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) yang mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
– Gelombang atmosfer Rossby Equatorial yang aktif melintasi wilayah Laut Jawa Bagian Tengah hingga Timur.
– Bibit Siklon Tropis 93S di Samudra Hindia barat Bengkulu, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang hingga wilayah Banten.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang pada tanggal 11–12 September 2025.
Potensi hujan intensitas lebat hingga sangat lebat diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Serang bagian Selatan pada 13–14 September 2025.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memantau informasi cuaca terkini dari BMKG serta mengikuti arahan dari pihak berwenang guna mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut dan pembaruan terkini, masyarakat dapat mengakses situs resmi BMKG atau mengikuti akun media sosial resmi BMKG.
Reporter : Odih Kodari
Komentar