Ekonomi Health & Fitness Inspirasi

KTH Wono Harjo Dapat Pelatihan Olah Buah Pala Jadi Produk Herbal Bernilai Ekonomi

permen herbal pala

Pesawaran — Kelompok Tani Hutan (KTH) Wono Harjo di Desa Banjaran, Kecamatan Padang Cermin, mendapat pelatihan pengolahan buah pala menjadi permen herbal melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Rekayasa Kehutanan Institut Teknologi Sumatera.

Program ini membuka peluang baru bagi masyarakat desa hutan untuk meningkatkan nilai tambah hasil hutan bukan kayu (HHBK) serta memperkuat ekonomi lokal.

Pelatihan yang dilaksanakan di Balai KTH Wono Harjo tersebut diikuti antusias oleh anggota kelompok tani dan masyarakat sekitar. Para peserta dibekali keterampilan mulai dari teknik pengolahan buah pala menjadi permen herbal, cara menjaga kandungan bioaktif alami pala, hingga strategi pengemasan dan pemasaran produk lokal berkelanjutan.

Ketua pelaksana kegiatan, Maeda Wahyuningrum, S.Hut., M.Si., menjelaskan bahwa potensi pala di wilayah Kabupaten Pesawaran sangat besar dan layak dikembangkan menjadi produk unggulan desa hutan.

RSPTN Unila Dikejar Waktu: IMO Lampung Soroti Risiko Keterlambatan Proyek Strategis Pendidikan dan Kesehatan

“Melalui pelatihan ini kami ingin masyarakat mampu mengolah potensi lokal menjadi produk bernilai ekonomi tinggi tanpa meninggalkan prinsip kelestarian hutan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga memperkenalkan prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah hasil olahan pala dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambahan pupuk organik atau produk turunan lainnya.

Pelatihan ini menjadi bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Institut Teknologi Sumatera Tahun 2025, dengan dukungan pendanaan hibah melalui kontrak Nomor 1999/IT9.2.1/PM.01.01/2025.

Gubernur Mirza Resmikan Lampung Refinery, Tonggak Transformasi Ekonomi Lampung

Pemerintah Kabupaten Pesawaran turut membuka ruang kolaborasi dengan perguruan tinggi, komunitas, dan kelompok tani untuk mendorong lahirnya inovasi produk unggulan desa. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat desa hutan secara berkelanjutan.

Dengan pelatihan dan pendampingan ini, KTH Wono Harjo ditargetkan mampu tumbuh menjadi kelompok tani hutan produktif, inovatif, dan berdaya saing, serta menjadi contoh keberhasilan pemanfaatan HHBK di Kabupaten Pesawaran.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×