Lampung – UMKM di daerah kini tidak perlu bingung lagi mencari cara memahami kebutuhan konsumen. Dengan memanfaatkan alat riset pasar gratis yang tersedia secara online, pelaku usaha bisa mendapatkan gambaran jelas tentang tren, preferensi rasa, hingga kisaran harga yang diminati pembeli.
Sebagai contoh, sebuah UMKM produsen keripik pisang di Pesawaran melakukan riset sederhana menggunakan tiga langkah:
- Google Trends menunjukkan kata kunci “keripik pisang” banyak dicari di Lampung dan Jakarta, terutama menjelang musim liburan. Artinya, produk ini berpotensi besar dipasarkan sebagai oleh-oleh dan camilan khas daerah.
- Survei Online menggunakan Google Forms yang dibagikan melalui WhatsApp mengungkapkan bahwa 60% responden lebih menyukai rasa coklat, dengan harga ideal Rp10.000–Rp15.000 per bungkus.
- Observasi Marketplace seperti Tokopedia dan Shopee menemukan harga jual rata-rata keripik pisang ada di kisaran Rp12.000–Rp20.000. Konsumen juga banyak menilai pentingnya kemasan yang menarik dan higienis.
Hasil riset ini memberikan UMKM gambaran strategis: fokus memproduksi rasa coklat, menetapkan harga kompetitif sekitar Rp13.000 per bungkus, serta memperkuat kemasan untuk meningkatkan daya tarik di pasar online.
Dengan memanfaatkan riset pasar gratis ini, UMKM dapat lebih percaya diri mengambil keputusan bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk konsultan. Langkah sederhana ini bisa menjadi kunci agar produk lokal semakin diminati pasar nasional.
Tentang Riset Pasar Gratis
Alat riset pasar gratis meliputi Google Trends, Google Forms, serta analisis marketplace dan media sosial. Ketiganya dapat membantu UMKM mengetahui tren konsumen, menguji minat pasar, dan menyusun strategi pemasaran yang efektif.
Komentar