Palembang – Belakangan ini, publik dikejutkan dengan sejumlah pernyataan pejabat pemerintah yang terdengar “too good to be true” alias terlalu indah untuk dipercaya.
Mulai dari janji bantuan sosial tanpa syarat, klaim proyek infrastruktur rampung dalam hitungan bulan, hingga laporan keuangan daerah yang selalu surplus.
Di lapangan, warga menemukan fakta yang jauh berbeda. Sejumlah program bantuan masyarakat masih tersendat, proyek pembangunan banyak yang mangkrak, dan kondisi fasilitas umum justru makin memprihatinkan.
“Janji-janji itu manis di atas kertas, tapi implementasi di lapangan nol besar. Ini seperti mimpi tanpa kenyataan,” ungkap salah satu aktivis pemantau kebijakan publik, Senin (29/9/2025).
Fenomena ini menunjukkan adanya pola komunikasi pemerintah yang lebih mengedepankan citra daripada transparansi. Alih-alih jujur menyampaikan keterbatasan anggaran dan kendala teknis, pemerintah justru memilih memberikan janji bombastis.
Para pengamat mengingatkan, masyarakat jangan mudah terlena dengan narasi indah pemerintah. Sikap kritis diperlukan agar tidak terjebak pada program-program yang hanya berhenti pada slogan.
“Kalau semuanya terlihat terlalu sempurna, justru di situlah publik harus waspada. Karena sering kali yang too good to be true menyimpan masalah serius di baliknya,” tegas aktivis tersebut.
Komentar