Jakarta – Pemerintah Indonesia terus mengupayakan berbagai langkah untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ancaman inflasi global yang masih menghantui.
Memasuki tahun 2025, tekanan harga dari sektor pangan dan energi kembali menjadi sorotan utama.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada kuartal pertama 2025 masih dalam batas aman, yakni di angka 3,8 persen. Capaian ini tak lepas dari serangkaian kebijakan pemerintah yang dinilai responsif dan terukur.
Pangan dan Energi Jadi Prioritas
Sektor pangan kembali menjadi perhatian utama pemerintah. Melalui Badan Pangan Nasional, pemerintah memperkuat stok beras, minyak goreng, dan komoditas utama lainnya. Perum Bulog juga digerakkan secara maksimal untuk menjaga distribusi dan harga di tingkat konsumen.
“Stabilisasi harga pangan adalah kunci. Pemerintah terus memantau stok dan mempercepat distribusi ke daerah-daerah,” kata Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, dalam konferensi pers, Selasa (14/5).
Sementara itu, subsidi energi tetap dipertahankan, meski dengan penyesuaian bertahap. Pemerintah menyadari bahwa fluktuasi harga minyak dunia bisa berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat.
Sinergi Fiskal dan Moneter
Stabilitas ekonomi juga dijaga lewat koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia. Bank sentral tetap menahan suku bunga acuan di level moderat untuk menjaga keseimbangan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
“Kami melihat tren inflasi masih terkendali, namun tetap waspada terhadap gejolak global,” ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo.
Digitalisasi dan Efisiensi Distribusi
Salah satu inovasi yang mulai dirasakan dampaknya adalah digitalisasi distribusi pangan. Pemerintah bekerja sama dengan startup logistik dan platform digital untuk mempercepat alur barang dan menekan biaya distribusi, terutama ke daerah terpencil.
Daya Beli Terjaga, Ekonomi Tetap Tumbuh
Ekonom menilai, strategi pemerintah cukup berhasil menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan global.
“Kebijakan terfokus pada sektor yang berdampak langsung ke masyarakat, ini positif,” ujar Bhima Yudhistira, Direktur CELIOS.
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2 persen dan inflasi yang tetap terkendali, Indonesia dinilai siap menjaga stabilitas jangka menengah hingga akhir tahun.